Posted by : Unknown 24/03/14

Film besutan Sutradara Marc Schoelermann ini, dikhususkan jelas untuk kalangan dewasa. Dalam film ini penuh adegan2 yang perlu dicerna dulu secara mendalam. Seperti terdapatnya adegan seks , narkotika, dan tindakan medis/kedokteran.
Pathology adalah ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan diagnosisnya, dan salah satu cara untuk mempelajarinya adalah dengan otopsi.
Jangan terkecoh dengan judulnya, yang berarti ilmu tentang tubuh manusia. Di sini dengan gamblang diperlihatkan suatu proses otopsi mayat.
Di dunia kedokteran , Pathology memang banyak digunakan untuk menyelidiki kematian  korban yang tidak wajar. Jika melihat proses otopsi ini, saya baru menyadari juga bahwa mungkin wajar saja alasan keluarga korban, untuk menolak mayat keluarganya di otopsi. :)
Menurut saya sendiri film ini memang termasuk level dibawah karena alur yang tidak rapi,dan beberapa yang tidak sejalan dengan nilai estetika. Namun jika dipahami ada pesan tersediri yang ingin menjelaskan salah satu esensi manusia itu sendiri.

sedikit sinopsis awal mengenai film,
Diceritakan bahwa Dr. Ted Gray (Milo Ventimiglia), yang merupakan salah satu lulusan terbaik di Harvard Medical School, menjalani program internship di morgue, meninggalkan tunangannya Gwen (Alyssa Milano) di kampung halaman mereka. Dengan talenta dan determinasi yang dimilikinya dalam mengautopsi pasien, Ted segera mendapatkan perhatian dan ia juga diundang untuk mengikuti game mematikan oleh grup yang dipimpin seorang dokter yang psycho, Jake Gallo (Michael Weston). Game tersebut mengharuskan seseorang untuk membunuh korban, yang dimaksudkan "dibunuh" disini sebenarnya adalah orang2 yg sudah tak pantas hidup seperti orang jahat maupun pasien yg mungkin sudah diambang kematian. Kemudian rekan – rekan mereka di grup harus menjelaskan bagaimana proses terbunuhnya. Awalnya Ted tidak mengindahkan undangan dari grup itu namun akhirnya ia terjun dan terjebak juga ke permainan ini sehingga menyebabkan serangkaian kejadian berbahaya yang tidak diprediksinya.
Langsung ke ending, akhir yang cukup tragis. dr Ted Grey kehilangan kekasihnya yg sama sekali tidak bersalah maupun tidak tau menau tentang permasalahan dr.Ted.
Selamat menyaksikan.

terdapat satu buah adegan dialog yang menurut saya sendiri cukup dalam maksud yg ingin disampaikan. setelah saya berfikir2 dan melihat realitas yang ada didunia saat ini. seks , pembunuhan , kriminalitas dan sebagainya dengan alasan yang tidak masuk akal.

friends1: if you could kill anyone and get away with it, who would you kill? 
friends2: i am interested in what dr.gray has to say,
friends1: yeah, cmon Ted
Ted grey: you guys want the truth or something clever?
friends3: the truth.
friends2: just something clever
Ted grey: truth is ya'll full of shit
friends2: well go on, elaborate
Ted grey: i mean , who needs motif, who needs a reason to kill. just today, jake , you opened(otopsi) a 16 year old boy. who was shot in the stomach because somebody wanted his fucking ipod. what kind of reason is that?. we're animals. it's in our nature to kill. Basic, simple. you should've all figured that out by now.
And of course , if we were civilized or socialized , we'll be seating around, talking about it over a beer, we don't actually do it. But could we really get away with it?

Im just over thinking :)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Notice

To get happiness you just need happy.

Popular Post

About

Follow me on

Instagram http://www.dreambingo.co.uk/promotions/
Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © BREATHAKING -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -