Posted by : Unknown 28/03/14


The Virgo Supercluster is a large-scale multigalactic structure about 200 million light years in diameter. By comparison, the Milky Way Galaxy is about 100,000 light years across, 2,000 times smaller. The Milky Way, and by extension this solar system and Earth, are a part of the Local Group of galaxies, which in turn is a part of the Virgo Supercluster. It has a diameter about 0.2% the size of the entire visible universe and is one of an estimated 10 million superclusters.
There are approximately 200 galaxy groups, 2,500 large galaxies, 50,000 dwarf galaxies, and 200 trillion stars in the Virgo Supercluster. It is named after the Virgo cluster, the largest nearby galactic structure, which is the dominant gravitational force in the supercluster (and gave it its name). Other large clusters within it include the Fornax cluster and the Eridanus cluster. The Local Group is relatively small in comparison to these larger clusters, although the supercluster is referred to as the Local Supercluster.
The overall structure of the Virgo Supercluster is somewhat similar to the galaxies within it — a flat disc shape surrounded by a diffuse halo. The disc contains about 60% of the luminous galaxies in the supercluster, while the halo contains about 40%. Like all other large-scale structures in the universe (including galaxies), this one is primarily made up of invisible dark matter, which can only be detected by the gravitational influence it holds over other matter.
This structure is located near other superclusters, such as the Pavo-Indus Supercluster, the Centaurus Supercluster, the Perseus-Pisces Supercluster, and many others. It is also bordered by large voids: the Sculptor void, Bootes void, and Capricornus void. On scales larger than superclusters, the curious cellular nature of the universe becomes more noticeable. Luminous matter is primarily condensed into large sheets and filaments straddling the edges of even more enormous voids.


Sebesar apakah alam semesta ini? Dimanakah batasnya? Mungkinkah kita mengetahuinya? Untuk mempelajari ini, marilah kita melakukan perjalanan di alam semesta untuk merenungkan besar dan kekuasaan Allah SWT. Data-data saya ambil dari sebuah video astronomi berjudul “How big the universe?”


• Marilah kita melakukan perjalanan di alam semesta dengan berangkat dari planet bumi tempat kita tinggal.
• Untuk memudahkan, marilah kita membuat asumsi bahwa perjalan kita dimulai tgl. 1 Januari dengan kecepatan cahaya yaitu 186.000 mil/detik (=223.200 km/detik). Sebagai perbandingan, ukuran diameter planet bumi adalah 12.756 km. Jadi, satu detik kita melesat melakukan perjalanan = 17 lebih kita menembus bumi.


• Dalam waktu 8 menit 19 detik, perjalanan kita sudah melewati Planet Venus dengan jarak dari bumi 93.000.000 mil (111,6 juta km).


• Setelah 5 jam, 31 menit, perjalanan kita telah melewati Planet Pluto dan kedua bulannya. Jarak perjalanan kita dari bumi sudah mencapai 3,5 milyar mil (=4,2 milyar km) sudah keluar dari batas luar sistem tata surya kita. Dan, kita masih di tgl. 1 Januari atau belum satu hari (baru lima jam lebih).
• Kemudian perjalanan kita mulai menuju galaksi. Dibelakang kita, 9 planet dan matahari sudah hilang, sudah tidak kelihatan.


•    Akhirnya setelah 5 tahun perjalanan kita di alam semesta (sekali lagi dengan kecepatan cahaya 223.200 km/detik), pada 19 April, barulah kita bisa melihat bintang Alpha Centauri, bintang terdekat dengan tata surya kita. Dan jarak yang sudah kita tempuh adalah 25 trilliun mil (30 triliun km). Dan sekarang, perjalanan kita yang sangat jauh baru akan kita mulai. :)


•    Pada jarak 10 tahun cahaya dari matahari kita, sangat jauh di alam semesta, satu persatu bintang-bintang yang membentuk galaksi kita bisa kita lewati.
•    Pada jarak 100 tahun cahaya (=500 triliun mil=600 triliun km), bahan-bahan gas dan nabula dari ujung-ujung galaksi Milky Way, mulai nampak dalam pandangan kita.


•    Setelah 1000 tahun cahaya, ekor-ekor galaksi dan bentuk disketnya mulai kelihatan.
•    Baru setelah perlanan kita menembus 100.000 tahun cahaya, bentuk spiral dari galaksi Milky Way bisa kelihatan seluruhnya.
•    Bila perjalanan diteruskan lebih jauh lagi, yang kita lihat kemudian bukan lagi individu-individu bintang atau bintang satu persatu tapi sudah gugusan-gugusan galaksi lain di alam semesta selain galaksi Milky Way, galaksi kita.


•    Jika kita tambahkan 22 angka nol di belakang angka 10 yaitu 100.000.000.000.000.000.000.000 (100 milyar triliun) tahun cahaya, baru kita bisa melihat banyaknya galaksi di alam semesta. Lain kata, mata kita hanya baru bisa melihat ternyata banyak galaksi lain di alam semesta, bila kita berada dalam jarak 100 milyar triliun dari matahari.
•    Setelah 5 juta tahun cahaya, nampaklah ternyata bahwa galaksi Milky Way kita hanyalah salah satu dari 30 galaksi yang membentuk satu gugusan galaksi yang lebih besar. Lain kata, galaksi kita yang luasnya sudah tidak terjangkau oleh fikiran dan imajinasi kita, hanyalah salah satu dari 30 galaksi yang berkumpul. Ini dikenal baru sebagai kumpulan gugusan galaksi lokal. Ingat, baru LOKAL di alam semesta.


•    Dari jarak 50 juta tahun cahaya, kita memasuki sebuah cluster maha raksasa yang terdiri dari 2000 gugusan galaksi. Perjalanan ini berarti kita memasuki lebih dalam dari kosmos.
•    Akhirnya, setelah 10 milyar tahun cahaya, pandangan teoritis tentang alam semesta harus dihentikan. Lain kata, pandangan teori tidak mampu lagi menjangkau luasnya alam semesta. Miliaran galaksi yang tak terhingga ternyata hanyalah sebuah titik di alam semesta.



lets over thinking together.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Notice

To get happiness you just need happy.

Popular Post

About

Follow me on

Instagram http://www.dreambingo.co.uk/promotions/
Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © BREATHAKING -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -